Lidah Buaya
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lidah Buaya (Aloe vera;
Latin:
Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis
tumbuhan
yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai
penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini
dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di
Afrika.
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan
tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan
kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.
Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman
terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai
tanaman obat dan bahan baku industri.
Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti
enzim,
asam amino,
mineral,
vitamin,
polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Selain itu, menurut Wahyono E dan Kusnandar (2002), lidah buaya
berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu
proses regenerasi sel. Di samping menurunkan kadar gula dalam darah
bagi penderita
diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit
kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita
HIV/
AIDS.
Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah
aloe emodin, sebuah
senyawa organik dari golongan
antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal
insulin seperti
pencerap insulin-beta dan -substrat1,
fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju
sintesis glikogen dengan menghambat
glikogen sintase kinase 3beta,
[1] sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio
gula darah.
Di negara-negara
Amerika,
Australia, dan
Eropa, saat ini lidah buaya juga telah dimanfaatkan sebagai bahan baku industri makanan dan minuman kesehatan.